Posts from the ‘Karyaku’ Category

PERDAGANGAN BEBAS, ANCAMAN ATAU ANUGERAH?

Yang menjadi trend saat ini di dunia perekonomian atau perdagangan adalah perdagangan bebas. Dimana-mana kita selalu mendengar kata-kata perdagangan bebas. Mulai dari pedagang golongan bawah sampai atas sering mengungkit masalah perdagangan bebas, yah walaupun tidak semuanya mengetahui perdagangan bebas sebetulnya.
Bagi masyarakat biasa sendiri, perdagangan bebas sering diidentikkan dengan pengertian negatif. Masyarakat menganggap perdagangan bebas adalah hal yang buruk, contoh paling marak adalah perdagangan manusia. Tapi apakah perdagangan bebas itu sendiri adalah hal negatif dan hanya membawa ancaman? Atau apakah perdagangan bebas itu malah sebuah hal positif dan menguntungkan?
Nah sebelum kita membahas lebih dalam lagi tentang perdagangan bebas, saya akan melampirkan pengertian dari perdagangan bebas terlebih dahulu. Perdagangan bebas adalah perdagangan antara negara tanpa ada hambatan apapun seperti pajak eksport dan import. Bekerjasama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara yang terlibat, yang juga seharusnya saling menguntungkan.
Dilihat dari sisi negatif pengertian di atas, kita bisa menarik sebuah kesimpulan, kalau perdagangan bebas itu merugikan negara karena perdagangan tersebut, bebas dari pajak eksport dan import.
Sedangkan jika kita melihat dari sisi positifnya, hal ini sangat menguntungkan pedagang dan juga, otomatis bakal menguntungkan negara karena otomatis pedagang akan membayar pajak kepada negara selain pajak eksport dan import.
Sebenarnya untuk perdagangan sendiri itu, dapat sangat menguntungkan negara karena otomatis para pedagang akan membayar pajak eksport dan importnya. Tapi disini, dalam perdagangan bebas itu sendiri pajak eksport dan import itu diabaikan, otomatis, kebebasan laba sangatlah meningkat. Dan menurut saya, di negara manapun, baik negara maju pun, perdagangan bebas adalah sebuah ancaman besar bagi perekonomian negara tersebut. Yah, walaupun besar kerugian tiap negara tidak akan sama dikarenakan kekuatan perekonomian suatu negara pasti berbeda.
Tapi untuk negara Indonesia sendiri, perdagangan bebas adalah sebuah bencana besar. Kita lihat saja, masalah biasa saja, Indonesia sudah sangat kalah jauh dibanding dengan negara lainnya. Perdagangan biasa saja, lebih dari 50%, barang-barang luarlah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hampir seluruh barang kehidupan sehari-hari mereka adalah barang luar. Adapun keuntungan Indonesia sendiri adalah tidak banyak dibandingkan dengan keuntungan negara asing yang mengimpor barangnya ke Indonesia.
Apalagi kalau perdagangan bebas terjadi di Indonesia, bisa dibayangkan kerugian negara Indonesia.
Jadi, menurut saya, dengan semakin maraknya perdagangan bebas saat ini, sebaiknya suatu negara itu, harus lebih memperketat masalah eksport dan import barang-barang dagang. Pemerintah haruslah peka dengan hal-hal seperti ini, karena ujung-ujungnya, negara pulalah yang akan mendapatkan kerugian besar.

 

Pahlawan Bagi Generasi Muda

Apakah makna pahlawan bagi generasi muda indonesia?

Pahlawan!

Kalau kita bertanya kepada orang-orang terutama generasi muda, apakah pahlawan itu? jawabannya pasti berbeda-beda, tapi semuanya bisa disimpulkan, bahwa pahlawan adalah orang yang berjasa bagi mereka dan bagi bangsa dan negara indonesia, dan pahlawan haruslah kita hormati dan hargai.

Tapi apakah kita senidri, generasi muda, telah merealisasikan kata-kata “menghormati dan menghargai pahlawan”?

Mungkin sebagian dari kita, generasi muda, sudah merealisasikannya dan mungkin ada juga yang belum sama sekali. Dan yang akan saya bahas di sini adalah yang sama sekali belum pernah merealisasikannya.

Kita mulai dari contoh yang paling dekat dengan kita dulu, yaitu pahlawan bagi hidup kita, pahlawan yang tanpanya, kita tak akan pernah ada di dunia ini, yaitu ibu kita. Sekarang banyak para generasi muda yang sudah sangat tak menghormati ibunya sendiri. Banyak anak-anak yang menganggap ibunya sebagai orang lain. Mereka hanya menganggap ibunya sebagai pengganggu dalam kehidupan mereka, pengganggu yang terus menerus mengatur hidup mereka yang dimana mereka tidak sukai. Dan yang paling parahnya lagi, jika ibu mereka mengatakan sesuatu yang tak mereka sukai, mereka bisa saja menendang, memukul dan apapun yang sungguh tak pantas kita lakukan bagi pahlawan hidup kita. Mudah-mudahan kita tak termasuk di dalamnya, Amien.

Contoh yang kedua, adalah pahlawan negeri kita, Indonesia. Coba kita tanya para remaja-remaja, siapa sajakah pahlawan yang berperan penting dalam peristiwa 10 november?  Mungkin sebagian besar tidak mengetahuinya, adapun yang mengetahuinya, mungkin mereka tahu dari pelajaran sejarah di sekolahnya. Sekarang, sudah banyak remaja yang sudah sangat malas belajar sejarah-sejarah indonesia, tiap ada pelajaran sejarah disekolah, pasti mereka bermalas-malasan, tidur, dengar musik, baca komik, dll. Inikah cerminan bangsa indonesia ke depannya?

Dengan keadaan yang seperti ini, seharusnya para generasi yang lebih tua, yang lebih berpengalaman, mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan ini. INDONESIA MASA DEPAN BERADA DI TANGAN GENERASI MUDA. Kalau generasi muda seperti ini, bagaimana keadaan bangsa kita. Sekarang saja, indonesia bisa dikatakan, kondisi moralnya kurang baik dikarenakan banyak orang yang menyalahgunakan segala yang ia miliki.

Jika dari sekarang, orang-orang tua kita mendidik para generasi muda dengan jiwa nasionalisme, setidaknya dapat mendidik generasi muda untuk terus menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memerdekakan bangsa ini, dan mereka nantinya semakin memerdekakan dan memperbaiki bangsa ini, bukannya malah menghancurkannya.

Serbuan Gula Rafinasi

Petani gula mengalami kerugian akibat adanya gula rafinasi yang beredar di masyarakat. Kerugian mencapai 20% atau sekitar 200.000 ton yang mencapai 1.7 triliun. (http://www.bisnis.com/articles/petani-merugi-akibat-serbuan-gula-rafinasi)

Dengan adanya gula rafinasi yang beredar di masyarakat dengan harga yang terjangkau pasti akan mempengaruhi permintaan akan gula dari para petani tebu, sehingga para petani tebu yang biasanya setiap panen mendapatkan keuntungan yang besar, tapi dengan adanya gula rafinasi ini, maka pendapatan mereka pun akan menurun. Dalam hal ini, sebenarnya siapakah yang harus diprotes? Apakah perusahaan yang memproduksi gula rafinasi ini ataukah pemerintah yang kurang tanggap terhadap peredaran gula rafinasi tersebut?

Menurut saya, dengan keadaan seperti ini, pemerintah sebaiknya segera menangani kasus ini, karena jika dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan maka kerugian yang ditanggung malah akan menjadi semakin besar, dan ujung-ujungnya pemerintah pun akan sulit nantinya.

Bayangkan saja, kerugian mencapai sekitar 1.7 triliun, bukan jumlah sedikit buat penduduk negeri kita sendiri. Apalagi jika tiap tahun kerugian yang harus ditanggung oleh petani tebu terus meningkat. Bukannya dengan pendapatan yang demikian bisa meningkatkan pendapatan nasional negara kita, tapi malah semakin memperburuknya.

Dengan keadaan yang seperti ini, sebaiknya pemerintah betul-betul menanganinya, karena hasilnya juga akan memperbaiki kondisi ekonomi negara kita.