E-COMMERCE (PERDAGANGAN ELEKTRONIK)

Perkembangan teknologi  menyebabkan terjadinya perubahan budaya kita sehari-hari. Dalam era  ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. E-commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. Meskipun penggunaan media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media elektronik ini.
Kita dapat melakukan order dengen cepat diinternet tetapi proses pengiriman barang justru memakan waktu dan koordinasi yang lebih rumit, bisa memakan waktu mingguan.
Apa itu E-Commerce? E-Commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis dengan tujuan mengambil keuntungan seperti penjualan, pembelian, pelayanan, informasi, dan perdagangan melalui perantara yaitu melalui suatu jaringan computer, terutama internet.
E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Manfaat E-Commerce :
• Revenue stream baru
• Market exposure, melebarkan jangkauan
• Menurunkan biaya
• Memperpendek waktu product cycle
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan value chain

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.

Ada beberapa bentuk E-Commerce seperti:
1. Bussiness to Business (B2B)
B2B adalah tipe e commerce yang mengutamakan kerjasama transaksi antar
perusahaan dengan menggunakan media elektronik

2. Collaborative Commerce (C Commerce)
Dalam C Commerce, partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik.kerjasama ini biasanya terjadi sepanjang rantai produksi suatu barang atau jasa, misalnya produsen dengan distrbutornya.

3. Bussiness to Consumers (B2C)
Pada B2C, pihak penjual adalah organisasi, sedangkan pihak pembeli biasanya individu

4. Consumers to Business (C2B)
C2B dapat mungkin konsumen membuat request akan kebutuhannya terhadap sebuah barang atau jasa kemudian organisasi atau perusahaan bersaing untuk menyediakan barang atau jasa tersebut kepada konsumen.

5. Consumers to Consumers (C2C)
Transaksi antar individu seperti menjual produk atau jasa kepada individu lain

6. IntraBusiness Commerce
Penggunaan E Commerce dalam lingkup internal perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan operasi

7. Government to Citizens (G2C)
Pelayanan pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E Commerce, selain itu.dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan

8. Mobile Commerce
Mobile Commerce memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel, seperti mengakses internet melalui handphone

 

SUMBER: http://www.binushacker.net
NP: saya mengetiknya hari jum’at jam 20.30 wib tapi tidak langsung di posting karena gangguan jaringan.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kebijakan-Kebijakan Pemerintah

 
Disusun Oleh
Kelompok 1EB24:
 
Dwi Prastyanto/28211666
Fajar Aji Sondang 28211315
Fathiyyaturrahmah M./27211968
Gena Enka Lestari/23211028
Ike Setiani/23211491
Januar Herdyanto/23211789
Nimas Indrayanti/25211173
Nurul Astuti/25211389
 
Kebijakan Periode selama 1966-1969
Pada periode 1966-1969 Pemerintah lebih memusatkan perhatian pada kebijakan mengenai proses perbaikan dan penghapusan semua unsur dari peniggalan pemerintahan orde lama yang mengandung unsur komunisme. Pada masa ini pemerintah berjuang untuk menekan tingkat inflasi yang tinggi karena pemerintahan orde lama. Pembersihan proses-proses kebijakan orde lama yang tidak efisien dan efektif terutama dari faham-faham komunisme. Titik beratnya, yaitu penurunan tingkat inflasi, proses produksi yang tidak efektif dan efisien, penggunaan pendapatan yang lebih efektif dan efisien untuk menunjang proses pembangunan.
 
Kebijakan Pelita I
Pada periode pelita I perekonomiaan Indonesia sedang kurang baik, dimana Indonesia sedang mengalami tinggkat pengangguran yang tinggi. Sementara itu pemerintah menyempurnakan peraturan mengenai Tata Niaga bidang Eksport dan Import yang mendevaluasi mata uang rupiah terhadap dollar. Keadaan ini megakibatkan perekomonian kekurangan dana semetara itu perekonomian didesak untuk mendapatkan dana yang besar untuk investasi agar menambah lapangan pekerjaan.
1. PP No. 16 Tahun 1970 à penyempurnaan tataniaga ekspor dan impor.
2. PP bulan Agustus 1971 mengenai devaluasi rupiah terhadap dollar Amerika.
Sasarannya kestabilan harga bahan pokok, peningkatan nilai ekspor, kelancaran impor, penyebaran barang di dalam negeri.
 
Kebijakan Pelita II
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja. Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industry juga terjadi kenaikan produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
 
Kebijakan Pelita III
Lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut.
 
Kebijakan Pelita IV
Menitik beratkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha menuju swasembada pangan, serta meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan. Selain swasembada pangan, pelita IV juga dilakukan program KB dan rumah untuk keluarga.

Kebijakan Pelita V
Menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya dan sektor industri khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin mesin industri.
Pelita V adalah akhir dari ploa pembangunan jangka panjang tahap pertama. 
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah  proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan moneter digolongkan menjadi dua dalam pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat, yaitu
  • Kebijakan Moneter Ekspansif: kebijakan menambah jumlah uang yang edar
  • Kebijakan Moneter Kontraktif: kebijakan mengurangi jumlah uang yang edar 
Empat instrument untuk menjalankan kebijakan moneter, yaitu operasi Pasar Terbuka, Fasilitas Diskonto, Rasio Cadangan Wajib, Himbauan Moral.
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, maka pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Tujuan kebijakan fiskal yaitu untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan cara memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
 
Kebijakan Fiskal dan Moneter di Luar Negeri
Kebijakan Menekan Pengeluaran
dilakukan dengan cara mengurangi pengeluaran konsumsi. Dengan cara menaikkan pajak pendapatan, menaikkan tingkat bunga, mengurangi pengeluaran pemerintah.
Kebijakan Memindahkan Pengeluaran
Dengan cara
1. Memaksa: Mengenakan tarif dan atau kuota, mengawasi pemakaian valuta asing.
2. Rangsangan: mengurangi pajak komoditi ekspor, menyederhanakan prosedur ekspor, memberantas pungli dan biaya siluman, menstabilkan harga dan upah di dalam negeri, melakukan devaluasi
 
Kebijakan Subsidi BBM
Pada tahun ini banyaknya kontroversi yang dibahas oleh masyarakat yang berkaitan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM secara bertahap karena secara bertahap ini pula subsidi terhadap BBM akan dihapuskan oleh Negara. Banyak yang tidak setuju atas kenaikan dan penghapusan BBM oleh kalangan masyarakat menengah kebawah. Pemerintah melakukan kebijakan itu karena untuk mengseimbangkan anggaran belanja tahunan negara kita dan mengikuti kenaikan minyak dunia. Oleh karena itu, pemerintah sangat terpaksa melakukan kebijakan tersebut.
Dalam kebijakan ini akan membahas Kebijaksanaan pemerintah dalam penghapusan subsidi BBM yang pada akhirnya menaikkan harga BBM di Indonesia itu dan cara penyaluran dana sisa anggaran subsidi BBM itu yang menurut perhitungan APBN jumlah itu sekitar 800 miliar rupiah.
 
Sumber:
doc/24616247/Kondisi-Ekonomi-Indonesia-Pada-Masa-Orde-Baru
DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM/FAKULTAS EKONOMI/UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA
 

ANGKATAN KERJA DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA

          Angkatan kerja adalah penduduk dengan usia produkti antara usia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi sementara tidak bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan.
          Angkatan kerja itu sendiri terdiri dari 4 golongan:
          a.    Angkatan kerja aktif, yaitu yang bekerja penuh.
          b.    Pengangguran terbuka, yaitu orang yang tidak bekerja tapi mempunyai pekerjaan
          c.    Setengah menganggur, yaitu orang yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya
          d.    Pengangguran tersembunyi/tersamar atau disebut, artinya suatu pekerjaan dikerjakan oleh      pekerja yang berlebihan sehingga mereka tidak bekerja maksimal.
          Angkatan kerja. Banyakkah angkatan kerja di Indonesia? Tentulah sangat banyak karena seperti kita ketahui penduduk Indonesia yang berjumlah 200 juta lebih, 50% lebih penduduknya adalah angkatan kerja.
          Tapi apakah angkatan kerja itu sendiri sebanding dengan lapangan kerja. Nah, inilah yang menjadi permasalahan besar di Indonesia karena pertumbuhan jumlah penduduk tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan kerja.
          Permasalahan besar di Indonesia yang sampai saat ini belum bisa diatasi secara tuntas adalah pengangguran.
          Pengangguran sendiri itu adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
          Pengangguran di Indonesia kebanyakan terjadi di daerah atau wilayah-wilayah yang belum menjadi kota besar dikarenakan di daerah-daerah tersebut, lapangan kerja belumlah maksimal atau bisa jadi belum ada. Dan kebanyakan lapangan kerja terfokus hanya kepada ke kota-kota besar. Sehingga terjadi ketimpangan perekonomian.
          Dan para pengangguran itu sendiri, tidak mau tinggal lama menganggur sehingga mereka berbondong-bondong ke kota untuk mencari pekerjaan. Mereka yang mengadu nasib di kota besar, tidak semuanya akan berhasil, ada juga yang sudah pindah tapi tetap saja menganggur. Nah hal ini akan menjadi masalah Indonesia lagi, yaitu ketimpangan penduduk yang disebabkan kurang meratanya penyebaran penduduk.
          Masalah pengangguran itu sendiri tidak akan pernah selesai sebelum lapangan pekerjaan merata diseluruh wilayah Indonesia, baik kota besar atau pun kecil.
          Jadi menurut saya, Sebaiknya pemerintah lebih memerhatikan masalah penyebaran lapangan kerja agar tidak ada lagi pengangguran dan otomatis ketimpangan perekonomian tidak akan terjadi lagi.

PERDAGANGAN BEBAS, ANCAMAN ATAU ANUGERAH?

Yang menjadi trend saat ini di dunia perekonomian atau perdagangan adalah perdagangan bebas. Dimana-mana kita selalu mendengar kata-kata perdagangan bebas. Mulai dari pedagang golongan bawah sampai atas sering mengungkit masalah perdagangan bebas, yah walaupun tidak semuanya mengetahui perdagangan bebas sebetulnya.
Bagi masyarakat biasa sendiri, perdagangan bebas sering diidentikkan dengan pengertian negatif. Masyarakat menganggap perdagangan bebas adalah hal yang buruk, contoh paling marak adalah perdagangan manusia. Tapi apakah perdagangan bebas itu sendiri adalah hal negatif dan hanya membawa ancaman? Atau apakah perdagangan bebas itu malah sebuah hal positif dan menguntungkan?
Nah sebelum kita membahas lebih dalam lagi tentang perdagangan bebas, saya akan melampirkan pengertian dari perdagangan bebas terlebih dahulu. Perdagangan bebas adalah perdagangan antara negara tanpa ada hambatan apapun seperti pajak eksport dan import. Bekerjasama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara yang terlibat, yang juga seharusnya saling menguntungkan.
Dilihat dari sisi negatif pengertian di atas, kita bisa menarik sebuah kesimpulan, kalau perdagangan bebas itu merugikan negara karena perdagangan tersebut, bebas dari pajak eksport dan import.
Sedangkan jika kita melihat dari sisi positifnya, hal ini sangat menguntungkan pedagang dan juga, otomatis bakal menguntungkan negara karena otomatis pedagang akan membayar pajak kepada negara selain pajak eksport dan import.
Sebenarnya untuk perdagangan sendiri itu, dapat sangat menguntungkan negara karena otomatis para pedagang akan membayar pajak eksport dan importnya. Tapi disini, dalam perdagangan bebas itu sendiri pajak eksport dan import itu diabaikan, otomatis, kebebasan laba sangatlah meningkat. Dan menurut saya, di negara manapun, baik negara maju pun, perdagangan bebas adalah sebuah ancaman besar bagi perekonomian negara tersebut. Yah, walaupun besar kerugian tiap negara tidak akan sama dikarenakan kekuatan perekonomian suatu negara pasti berbeda.
Tapi untuk negara Indonesia sendiri, perdagangan bebas adalah sebuah bencana besar. Kita lihat saja, masalah biasa saja, Indonesia sudah sangat kalah jauh dibanding dengan negara lainnya. Perdagangan biasa saja, lebih dari 50%, barang-barang luarlah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hampir seluruh barang kehidupan sehari-hari mereka adalah barang luar. Adapun keuntungan Indonesia sendiri adalah tidak banyak dibandingkan dengan keuntungan negara asing yang mengimpor barangnya ke Indonesia.
Apalagi kalau perdagangan bebas terjadi di Indonesia, bisa dibayangkan kerugian negara Indonesia.
Jadi, menurut saya, dengan semakin maraknya perdagangan bebas saat ini, sebaiknya suatu negara itu, harus lebih memperketat masalah eksport dan import barang-barang dagang. Pemerintah haruslah peka dengan hal-hal seperti ini, karena ujung-ujungnya, negara pulalah yang akan mendapatkan kerugian besar.

 

STRUKTUR PRODUKSI, PENDAPATAN NASIONAL DAN KEMISKINAN

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan. Dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang apa-apa saja struktur produksi itu, pengertian Pendapatan Nasional dan apa saja yang termasuk dalam perhitungan Pendapatan Nasional serta apa sebenarnya penyebab utama dari kemiskinan.
•    PENDAPATAN NASIONAL
Yang pertama saya akan bahas adalah Pendapatan Nasional. Sebelum membahas secara lebih mendalam, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pendapatan nasional.
Pendapatan Nasional adalah suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu (satu tahun).
Adapun tujuan dari mengetahui Pendapatan Nasional adalah sebagai indikator, yaitu:
a.    Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara
b.    Untuk memperoleh taksiran yang akurat
c.    Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara

•    Perhitungan Pendapatan Nasional
Pengertian dari perhitungan Pendapatan Nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam 1 tahun. Dan untuk menghitung Pendapatan Nasional itu, ada 3 metode yang digunakan, yaitu:
a.    Metode produksi
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor ekonomi masyarakat.
b.    Metode pendapatan
Pendapatan Nasional merupakan penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh faktor produksi dalam suatu negara selama 1 periode.
c.    Metode pengeluaran.
Pendapatan Nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh sejumlah rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu negara selama 1 tahun.

•    Konsep Pendapatan Nasional
Adapun untuk konsep Pendapatan Nasional itu sendiri terbagi menjadi 6 macam, yaitu:
1.    PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
PDB/GDP merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negra selama 1 tahun, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau orang asing yang beroperasi di wilayah yang bersangkutan.
2.    PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB/GNP merupakan seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam suatu periode tertentu, biasanya 1 tahun termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut berada di luar negeri.
3.    NNP (Net National Product)
NNP merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periodentertentu setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
4.    NNI (Net National Income)
NNI merupakan jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung
5.    PI(Personal Income)
PI merupakan jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseorangan dan ditambah transfer payment.
6.    Disposible Income
DI merupakan pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.

•    STRUKTUR PRODUKSI
Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai dari input sampai output, input dalam hal ini meliputi bahan baku yang nantinya akan mengalami proses produksi sehingga akan menghasilkan suatu output berupa produk jadi.
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengolah bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang jadi.
Sistem Produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan.
Adapun struktur produksi itu sendiri adalah sebagai berikut:
a.    Overview of  Production System
Produsen adalah pembuat produk dan konsumen adalah pengguna produk.. Perusahaan atau produsen akan melakukan Market Information (Informasi Pasar). Informasi Pasar akan sangat penting untuk suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan akan menciptakan produk yang akan dibutuhkan konsumen.
b.    Customer sales & Forecasts
Perusahaan akan melakukan suatu aktivitas berupa peramalan yang bertujuan untuk memperkirakan besarnya permintaan konsumen terhadap produk yang nantinya akan dijual kepada konsumen.
c.    Finance
Keuangan perusahaan haruslah tercatat dengan rapi dan teliti karena keuangan perusahaan akan digunakan untuk proses produksi, pengembangan perusahaan, gaji,modal, biaya bahan baku, biaya sewa, pengembangan dan pengendalian kualitas, biaya distribusi, biaya produksi dan anggaran lain.
d.    Design Engineering
Dalam suatu perusahaan perancangan suatu produk sangatlah penting untuk dilakukan. Produk dirancang dengan suatu teknik yang sesuai dengan permintaan pasar. Dalam perancangan, produk akan dibuat dengan kesesuaian atau spesifikasi produk yang menarik dengan pengembangan yang optimal dan kualitas yang terjamin sehingga menghasilkan produk dengan reliabilitas produk, kemampuan pelayanan, ketangguhan dan kesesuaian manfaat produk dalam kebutuhan konsumen.
e.    Research & Development
Research terhadap sebuah produk yang akan diproduksi adalah salah satu faktor menentukan kualitas produk. Produk akan diteliti dan dikembangkan sebelum sampai ke konsumen. Proses ini meliputi perancangan, pengujian dan perancangan kembali untuk menentukan produk baru.
f.    Production Planning Control (PPC)
Perencanaan pengendalian produksi meliputi proses perakitan dari bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi dalam periode tertentu yang selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai proses produksi.
g.    Inventory Control
Inventory control adalah unsur penting dalam operesional perusahaan dan secara terus-menerus diperoleh, diubah dan nantinya akan dijual lagi. Perusahaan harus dapat mengendalikan biaya inventory karena biaya ini memakan 40-50% biaya produksi.
h.    Purchasing & Procurement
Pembelian terhadap bahan baku dan mesin harus disesuaikan terhadap permintaan produk yang dibuat.
i.    Manufacturing System
Sistem yang melakukan konversi bahan mentah menjadi barang jadi sesuai dengan desain produk didasarkan pada keinginan konsumen sehingga terjadi pertambahan nilai yang lebih tinggi dengan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
j.    Inspection Quality Control
Inspection Quality Control adalah Suatu usaha untuk memastikan apakah hubungan komponen dalam hal mutu dapat terjamin, untuk mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu produk yang ditetapkan.
k.    Distribution
Distribusi adalah suatu penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Penyaluran akan produk dilakukan setelah proses produksi dan pengendalian kualitas terhadap produk selesai.

(http://wahyubudiutami.blogspot.com/2011/05/struktur-produksi.html)

•    DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
Nah setelah kita membahs tentang Struktur Produksi dan Pendapatan Nasional, kita selanjutnya akan membahas tentang hasil dari keduanya bagi negara kita yang termasuk negara berkembang. Sebagai negara berkembang, tidak bisa dipungkiri kalau salah satu masalah terbesar kita adalah kemiskinan. Adapun kemiskinan itu sendiri terjadi akibat kurang meratanya distribusi pendapatan.
Tapi sebenarnya bukan hanya negara berkembang yang mengalami kesenjangan akan dua kondisi tersebut, nagara maju pun mengalaminya. Karena kesenjangan dua kondisi ini bukan lagi menjadi permasalahan suatu negara tetapi telah menjadi permasalahn dunia.  Yang membedakan antara negara maju dan berkembang dalam kesenjangan dua kondisi tersebut adalah proporsi kesenjangannya. Negara manju relatif kecil karena sperrti kita ketahui, Pendapatan Nasional negara-negara maju relatif tuinggi jadi mudah mengatasinya.
Karena dua kondisi ini telah menjadi permasalahn dunia, maka dunia internasional pun tidak tinggal diam. Telah banyak usaha yang dilakukan dunia internasional untuk membantu menyelesaikan masalah kesenjangan dua kondisi ini salah satunya adalah IMF dan Bank Dunia memberikan pinjaman pada negara yang bersangkutan. Tapi jika tidak dimanajemen dengan baik, alih-alih malah dapat memperburuk keadaan.
Nah walaupun kemungkinan untuk memberantas kesenjangan kondisi tersebut sangatlah kecil kemungkinannya, tapi setidaknya kita masih bisa melakukan berbagai pencegahan salah satunya adalah dalam pengambilan keputusan akan perekonomian suatu negara haruslah betul-betul bijak dan brillian, misalnya dalam pendistribusian pendapatan, kita haruslah betul-betul memikirkannya, agar tingkat kemiskinan tidak semakin bertambah.

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sejak duduk di bangku smp, kita tentu sudah diajarkan ilmu ekonomi, apa itu ilmu ekonomi dan apa-apa saja yang termasuk didalamnya. Disini saya akan coba menjelaskan mengenai salah satu pembahasan ilmu ekonomi yang sangat penting diketahui, yaitu mengenai sistem perekonomian.
1.    Pengertian sistem ekonomi
Sebelum kita membahas tentang sistem-sistem ekonomi apa saja yang berada di indonesia, awalnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa arti dari sistem itu sendiri.
Sistem adalah unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Selanjutnya, akan dijelaskan tentang pengertian sistem ekonomi itu sendiri. Adapun pengertian sistem ekonomi itu, banyak dari para ahli yang menjelaskannya.
Salat satunya adalah menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
2.    Perkembangan sistem perekonomian
Adapun macam-macam sistem ekonomi yang ada di dunia itu ada 3 yaitu, Liberalis/Kapitalis, Etatisme/Sosialis, dan Campuran. Disini saya akan menjelaskan apa pengertian dari ketiga sistem ekonomi tersebut berikut ciri-cirinya dan juga apa saja perbedaan dari ketiga sistem ekonomi tersebut.
a.    Sistem ekonomi liberal/kapitalis
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang dimana pelaku-pelaku ekonomi lah yang memiliki kekuasaan yang besar untuk melakukan kegiatan ekonomi. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi Liberalis/Kapitalis adalah sebagai berikut:
• Pengakuan terhadap kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi
• Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
• Tidak ada batasan bagi individu dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya
• Campur tangan pemerintah sangat minim
• Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi

b.    Sistem ekonomi Etatisme/Sosialis
Dalam sistem ekonomi Etatisme/Sosialis adalah kebalikan dari sistem ekonomi Liberalis/Kapitalis, dimana yang memegang kekuasaan atas sumber day adalah negara atau milik negara.
Dalam sistem ekonomi ini, yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua latar produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi Etatisme/sosialis adalah sebagai berikut:
• Kepemilikan oleh negara terhadap sumber ekonomi
• Penekanan terhadap kebersamaan dalam menjalankan dan memajukan perekonomian
• Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
• Campur tangan pemerintah sangat tinggi
• Persoalan ekonomi harus dikendalikan oleh pemerintah pusat

c.    Sistem ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah merupakan campuran dari kedua sistem yang telah disebutkan sebelumnya, dengan berbagai variasi kadar donasinya, dengan berbagai variasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi Campuran adalah sebagai berikut:
• Kepemilikan oleh individu terhadap sumber ekonomi diakui negara
• Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
• Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
• Campur tangan pemerintah hanya untuk bidang tertentu seperti bidang yang diperlukan oleh seluruh masyarakat (listrik dan air)
• Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan beberapa hal perlu adanya campur tangan pemerintah

d.    Perbedaan sistem-sistem ekonomi
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi yang satu dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan. Sistem ekonomi juga dapat diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.    Sistem perekonomian indonesia
Setelah saya memberikan pengantar-pengantar tentang apa itu sistem perekonomian dan juga macam-macam sistem perekonomian itu sendiri. Sekarang saya akan memberikan penjelasan tentang inti dari artikel ini sendiri yaitu Sistem Perekonomian Indonesia.
Adapun Indonesia sendiri, sistem perekonomian yang dianut adalah berdasarkan pada masa pemerintahannya. Jadi, ketika suatu sistem pemerintahannya berubah maka sistem perekonomiannya pun akan ikut berubah.
Disini saya akan menjelaskan tentang perkembangan sistem perekonomian yang dianut Indonesia pada masa sebelum orde baru dan masa setelah orde baru.
a.    Perkembangan sistem perekonomian Indonesia sebelum orde baru
Sejak berdirinya negara Indonesia banyak sudah tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan betuk perekonomian yang tepat bagi Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok.
Salah satunya adalah seorang tokoh ekonomi Indonesia pada saat itu, Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, bahawa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya, disepakatilah suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi memiliki ciri-ciri:
1.    Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.
2.    Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.    Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula.
4.    Hak perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
5.    Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Dengan demikian sistem perekonomian Indonesia menentang Free Fight Liberalism, Etatisme (Ekonomi Komando) dan Monopoli.
•    Free fight liberalism: adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan simiskin.
•    Etatisme: keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara ketat.
•    Monopoli: suatu bentuk pemusatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain bagi konsumen.
b.    Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah Orde Baru
Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan hampir disekuruh sektor kehidupan tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini utamanya ditujukan untuk:
•    Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan sistem perekonomian yang lama.
•    Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Adapun pada masa tersebut, pemerintah peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai berikut :
a. Memerangi inflasi
b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
c. Merehabilitasi prasarana perekonomian
d. Meningkatkan ekspor
e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
f. Mengundang kembali investor asing
4. para pelaku ekonomi
Setelah saya menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem perekonomian, baik sistem perekonomian dunia maupun sistem-sistem perekonomian yang dianut oleh indonesia, sekarang saya akan menjelaskan para pelaku ekonomi atau tidak lain adalah para pelaksana dari sistem perekonomian tersebut.
Adapun para pelaku ekonomi atau agen pemerintah dalam membangun perekonomian adalah sektor pemerintah, sektor swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut mempunyai prioritas fungsi yaitu pertumbuhan, pemerataan, dan kestabilan ekonomi.
Nah secara lebih lanjut, saya akan membahas tentang BUMN, Koperasi dan apa saja peranan keduanya terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
•    BUMN
Pasal 33 UUD 1945, sebagai berikut : ” Produksi dikerjakan oleh semua,untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat.”  Disini jelas yang diutamakan adalah masyarakat, bukanlah individu. Maka segala sesuatu yang menyangkut orang banyak haruslah berada ditangan perusahaan milik negara (BUMN).

Dalam Undang-undang No 9 Tahun 1969 dimana dalam konsiderinya jelas mencerminkan kedudukan /peranan BUMN dalam sistem perekonomian Indonesia, antara lain :
1.    Bahwa perusahaan Negara sebagai unit ekonomi yang tidak terpisah dari sistem ekonomi Indonesia perlu segera disesuaikan pengaturan dan pembinaannya menurut isi dan jiwa ketetapan MPR sementara Nomor XXIII/MPRS/1966
2.    Bahwa dalam kenyataannya terdapat Usaha Negara dalam bentuk Perusahaan Negara berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 1960 yang dirasakan kurang efisien, sehingga dipandang perlu untuk segera ditertibkan kembali
Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun1969 tersebut,sesuai dengan fungsi serta status hukumnya maka perusahaan negara diklasifikasikan dalam 3 bentuk, sebagai berikut :
1.    Perusahaan Jawatan (PERJAN) dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Merupakan BUMN yang bersifat public service, yaitu pelayanan kepada masyarakat.
2.    Permodalan termasuk bagian dari APBN yang dikelola oleh Departemen yang membawahkannya.
3.    Statusnya mempunyai kaitan dengan hokum public
2.    Perusahaan Umum (PERUM) dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Merupakan BUMN yang bersifat public utility, yaitu melayani kepentingan umum dan diharapkan memupuk keuntungan
2.    Modal seluruhnya milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
3.    Berstatus badan hokum dan diatur berdasarkan Undang-unahaadang
3.    Perusahaan Perseroan (PERSERO) dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Merupakan BUMN yang bersifat “profit motive ”
2.    Modal seluruhnya atau sebagian milik negara dan dibagi atas saham-saham
3.    Berstatus badan hokum perdata yang terbentuk perseroan terbatas (PT)
Betapa penting peranan BUMN dalam sistem perekonomian Indonesia dapat dilihat dari maksud dan tujuan dari kegiatan PERJAN , PERUM dan PERSERO, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983,sebagai berikut :
1.    Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian negara pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2.    Mengadakan pemupukan keuntungan/pendapatan
3.    Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4.    Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
5.    Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan koperasi dengan antara lain menyediakan kebutuhan masyarakat ,baik dalam bentuk barang maupun dalam bentuk jasa dengan memberikan pelayanan yang bermutu dan memadai
(BUMN. Sumber: Djamin, Zulkarnain. 1990. Perekonomian Indonesia.Lembaga Penerbit Fakultas)
•    Koperasi
Sebelum saya menjelaskan tentang apa saja peranan koperasi bagi perekonomian indonesia, saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa pengertian dari koperasi itu sendiri. Koperasi adalah suatu badan yang mengelola kegiatan usaha yang beranggotakan orang per orang atau badan yang berlandaskan asas kekeluargaan.
Adapun fungsi dan peranan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

perusahaan xxxx

PENJUALAN DAN PEMASARAN

Kami memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk kami. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
– Program Promosi
Kami mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk kami.
– Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
– Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
– Layanan Pendingin Produk
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.
– HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, kami memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

SISTEM PELAYANAN BAGI PELANGGAN
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
Tujuan kami adalah menciptakan outlet ideal di seluruh Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami merencanakan dengan matang dan meninjau-ulang seluruh aspek dan peluang penjualan yang tersedia bagi setiap pelanggan. Kemudian kami menawarkan langkah-langkah korektif bagi para pelanggan dan secara bersama-sama menerapkan program-program perbaikan yang sesuai dengan standar perusahaan.
Agar program CSS berjalan dengan efektif, kami memiliki Tim khusus di National Office yang melakukan perencanaan dan memberikan pelayanan di bidang penjualan dan pemasaran kepada seluruh para pelanggan. Tim tersebut memberikan pelayanan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan rute distribusi hingga sistem pelayanan pelanggan yang lebih komprehensif, apakah secara langsung melalui Tim sales force kami ataukah melalui pihak ketiga yang bermitra dengan kami, yang kami sebut dengan Area Marketing Contractors.
Pelanggan-pelanggan kami mendapatkan keuntungan layanan secara teratur, merchandising, peralatan point-of-purchase, program khusus yang inovatif dan kebanggaan memberikan pelayanan merek terbaik di dunia.

AREA MARKETINGCONTRACTOR
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
Area Marketing Contractor (AMC) merupakan bentuk kerjasama dengan para pengusaha mikro untuk melayani area dengan tingkat ekonomi kelas C dan D atau daerah yang sulit dijangkau oleh sistem distribusi langsung Coca-Cola. AMC-AMC ini tersebar di wilayah-wilayah perkotaan yang sangat padat, wilayah-wilayah pedalaman atau diluar perkotaan, maupun dalam bentuk kios-kios atau warung-warung kecil.
Sedangkan Street Vending merupakan suatu bentuk kerjasama distribusi yang dirancang untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang sangat tinggi, melalui penggunaan media operasional berkemampuan mobilitas yang tinggi. Tipe-tipe sarana penjualan yang termasuk dalam Street Vending ini adalah kios berjalan (Mobile Kiosk), kereta dorong (Push Cart) dan rombong.
Coca-Cola tetap percaya bahwa melakukan kerjasama dengan para pengusaha UKM ini akan terus dikembangkan, karena selain saling menguntungkan bagi kedua pihak, kerjasama ini menciptakan peluang kerja yang sangat besar. Efek yang sangat besar di sektor tenaga kerja ini sangat disadari Coca-Cola. Hingga kini 80% penjualan Coca-Cola dilakukan melalui pengecer dan pedagang grosir yang jumlahnya hampir mencapai 500 ribu, dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil dengan jumlah karyawan kurang dari lima orang. Satu AMC, misalnya, rata-rata mempekerjakan tiga orang karyawan (terdiri dari salesman, helper dan tenaga administrasi).
Karena kedekatannya dengan sektor UKM ini, maka peran Coca-Cola dalam pengembangannya akan terus meningkat. Tentunya, dukungan kebijakan-kebijakan Pemerintah yang mendukung, khususnya di bidang perpajakan bagi pengembangan industri, akan sangat mempengaruhi pertumbuhan industri dan pada gilirannya kesejahteraan para pengusaha UKM ini karena usahanya turut berkembang.
Syarat-syarat Menjadi Area Marketing Contractor (AMC) Coca-Cola :

Organisasi yang terdaftar di Kelurahan, dan/atau perorangan dengan identitas diri yang jelas

Memiliki sambungan telepon

Memiliki ruangan penyimpanan produk yang cukup luas dan aman

Memiliki modal kerja untuk pengadaan stok produk awal (isi, botol dan krat) sesuai dengan ketentuan Perusahaan

Khusus untuk AMC yang melayani daerah terpencil dan AMC Outlet Base, bersedia menyediakan kendaraan
roda 4 dalam yang memadai berdasarkan jumlah potensi penjualan  dan jumlah outlet yang dilayani

Menyediakan waktu secara penuh untuk :

Menjaga persediaan stok produk

Pengiriman produk ke outlet secara kontinyu

Melakukan pengecekan di lapangan langsung

Membuat administrasi yang baik dan benar

Wajib membeli produk Coca-Cola hanya dari PT Coca-Cola Distribution Indonesia

Bersedia hanya menjual produk-produk minuman Coca-Cola dan menjualnya kepada outlet yang telah disetujui  oleh Perusahaan dengan harga jual yang direkomendasikan

Bersedia untuk mematuhi kewajiban, larangan dan sanksi yang telah disepakati di dalam perjanjian kesepakatan kerjasama
Bagaimana Menghubungi Kami ?
Apabila berminat menjadi AMC, silakan menghubungi Sales Centre terdekat atau Indirect Distribution Supervisor PT. Coca-Cola Distribution Indonesia di kota Anda.
    Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan cold drink equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.
FRIGOREX FV-280

Kapasitas Produk
– Kaleng 350
– Botol 175
– Kotak 7
Jumlah Rak 5
Voltase (volt) 220
Starting Power (watt) 1320
Running Power (watt) 660
Kompresor (pk) ¼
Berat (kg) 88
Volume (liter) 272
Dimensi ((l x d x t) mm)
495 x 750 x 1610
Single door
Ideal untuk segmen: toko eceran, sekolah, supermarket dan restoran
Perusahaan Coca-Cola di Indonesia memiliki komitmen kuat untuk menyediakan berbagai peralatan pendingin dari berbagai ukuran bagi para pelanggan kami untuk mendukung penjualan mereka. Mulai dari ice chest (peti pendingin) untuk outlet tipe kios, electric coolers (lemari es) untuk outlet tipe Toko Eceran, Warung Belanja, Supermarket, Rumah Makan.

MOKI
Kapasitas Produk
– Cases (botol) 6
Vending machine dan street vending seperti misalnya Moki (mobile kiosks) push cart; seluruh fasilitas tersebut dipinjamkan kepada para pelanggan tanpa biaya apapun, sehingga para pelanggan dapat menjual produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin kepada konsumen.

PUSH CART
Kapasitas Produk
– Cases (botol) 5
ICE CHEST-SPRITE/COKE
Kapasitas Produk
– Cases (botol) 2
Dimensi ((p x l x t) mm)
650 x 500 x 379
Ideal untuk segmen : kiosk rokok, sekolah, warung makan dan restoran.
Untuk mendapatkan pinjaman Alat Pendingin Produk tersebut sangat mudah. Salesman Coca-Cola akan menilai jenis Alat Pendingin Produk apa yang cocok untuk outlet tertentu tersebut. Kemudian akan disiapkan dokumen perjanjian yang mencantumkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi sehingga penempatan Alat Pendingin Produk tersebut dapat optimal.
Kami juga mempunyai tim khusus yang merawat Alat Pendingin Produk milik Coca-Cola yang ditempatkan di pasar. Tim tersebut bertanggung jawab atas penempatan, rehabilitasi dan relokasi Alat Pendingin Produk dan memastikan bahwa asset-aset perusahaan tersebut dipergunakan secara efektif dan efisien

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Tim penjualan kami yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kami kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan kami juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.
Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta staf mereka.
Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat :
kalangan pendidikan, instansi pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat langsung proses produksi kami yang higienis dan berkualitas.

PROSES MUNAFUKATUR

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun kebijakan dan pengembangan produksi diarahkan oleh National Office yang berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik memiliki manajemen yang memiliki pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi dan mengelola berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.

PEMBUATAN Coca-Cola

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan.

1.    Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi “Coca-Cola” bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.

2.    Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.

3.    Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.

4.    Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat “Coca-Cola”. Sari rasa untuk “Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa “Coca-Cola” dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.

5.    Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.

6.    Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.

7.    Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk “Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk “Coca-Cola” di Indonesia.
http://www.coca-colabottling.co.id/ina/ourbusiness/index.php?act=manufacturing

SISTEM DISTRIBUSI
Sebagian besar produk-produk kami didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan kami ditempatkan berderet, maka akan bisa sepanjang lebih kurang 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan kami sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia.
Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk kami dijual melalui para pengecer dan grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang dari Rp. 1 milyar.
Tim penjualan kami yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kami kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan kami juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.
Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta staf mereka.
INOVASI KAMI

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
http://www.coca-colabottling.co.id/ina/ourbusiness/index.php?act=inovation
Industri Minuman Ringan
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga independen (LPEM Universitas Indonesia) dan sebuah perusahaan riset pemasaran DEKA menunjukkan bahwa :

•   Pada tahun 1999, 85% dari konsumen bulanan minuman ringan mempunyai pendapatan rumah tangga rata-rata di bawah Rp 1 juta (US$ 100) per bulan. 46% diantara mereka berpenghasilan kurang dari Rp 500.000 (US$50).
•   72% konsumen mingguan mempunyai penghasilan rata-rata kurang dari Rp 1 juta perbulan lebih dari 40 % diantara mereka adalah pelajar karyawan paruh waktu dan para pensiunan.
•   Diantara konsumen mingguan, minuman ringan dikonsumsi sama seringnya dengan minuman sirup dan makanan ringan, dan jauh lebih sering dikonsumsi dibandingkan dengan es krim.
Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan penduduk berusia muda yang sangat besar.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola terendah (hanya 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina (122) dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya elastis terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman ringan tetap terjangkau.
Dibandingkan dengan Indonesia, konsumsi minuman ringan di negara tetangga jauh lebih tinggi (Indonesia:13; Malaysia:33; Filipina:122). Untuk ilustrasi, pada tahun 1977, konsumen bisa membeli 11 botol kecil minuman ringan mengandung soda atau teh siap minum dengan upah minimum harian di Jakarta dan 13 botol pada tahun 2001. Namun, sebagai perbandingan terhadap produk permen yang menaikkan harga, konsumen bisa membeli 205 permen dengan upah yang sama pada tahun 1997 dan hanya 136 pada tahun 2001.
Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah -1.19 yang berarti bahwa saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan akan berkurang dengan prosentase yang lebih besar daripada prosentase kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja, industri minuman ringan memiliki efek multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan rasio sebesar 4,025, industri minuman ringan menduduki pringkat ke – 14 dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini berarti bahwa untuk setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman ringan, empat kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.

Delapan puluh persen penjualan minuman ringan dilakukan oleh pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha kecil tersebut, produk minuman ringan merupakan barang dagangan terpenting mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar 34%.
Industri-industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan industri minuman ringan meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan media.

http://www.coca-colabottling.co.id/ina/ourcompany/index.php?act=industryprofile

MENGENAL PERUSAHAAN LEBIH JAUH
Bersama-sama Kami Hadirkan Saat-saat Penuh Kesegaran Setiap Hari.

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.

Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.
http://www.coca-colabottling.co.id/ina/ourcompany/index.php

KOMITMEN ATAS KUALITAS
Bagi perusahaan Coca-Cola, kualitas lebih dari sekedar apa yang dirasakan, dilihat, diukur atau dikelola. Kualitas menjadi sebuah keutamaan dalam setiap tindakan kami.

Semua fungsi dan jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi, keuangan, layanan pelanggan dan konsumen, bekerja keras untuk mengembangkan praktek-praktek yang terbaik di industri minuman.
The Coca-Cola Quality System merupakan landasan kebijakan kami terhadap pengawasan mutu – yang memotivasi kami untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.
Kami memiliki Consumer Response Teams dan program-program yang dilaksanakan di semua area operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap masukan yang disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan kami, yang kemudian meneruskan masukan tersebut kepada pihak-pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas kami yang tinggi tetap terjaga.

Masukan dari pelanggan sangat berharga untuk memastikan standar kualitas kami tertap terjaga.

KOMITMEN PADA LINGKUNGAN
Manajemen Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Bisnis kami tak lain adalah menghadirkan saat-saat menyegarkan yang unik dan memuaskan konsumen. Kami sangat terpacu untuk melahirkan semangat serupa terhadap usaha-usaha kami yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Ini berarti, upaya berkesinambungan untuk menggali cara-cara baru dan lebih baik untuk meningkatakan kinerja kami di bidang pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Sebelum membuang limbah ke sungai, kami mengolah limbah sehingga tidak merusak biota sungai.
Kami menyadari bahwa masalah yang berkaitan dengan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan pengertian kami terhadap masalah-masalah tersebut yang juga berkembang dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, kami mengembangkan suatu sistem komprehensif yang mengacu pada standar internasional, termasuk di dalamnya ISO 14001, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semua pabrik melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek terbaik di bidang perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja – mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan kembali limbah produksi hingga berbagai program kesehatan dan keselamatan kerja.

Selain senantiasa berupaya meraih kepuasan dengan melakukan hal-hal yang terbaik, tanggung-jawab kami juga tertuju pada masyarakat Indonesia yang kehidupannya kami sentuh setiap hari. Tanggung jawab tersebut meliputi komitmen dalam menjalankan usaha dengan cara-cara yang menjaga kelestarian lingkungan dan menunjang kesehatan dan keselamatan kerja karyawan-karyawan kami di tempat kerja.
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
PT Coca-Cola Bottling Indonesia memiliki komitmen untuk senantiasa memahami, mencegah dan memperkecil setiap dampak buruk terhadap lingkungan sehubungan dengan kegiatan produksi minuman ringan, serta terus berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang diharapkan konsumen maupun pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan.
Kita yakin bahwa seluruh karyawan PT Coca-Cola Botting Indonesia dan setiap orang yang tergabung di dalam perusahaan, serta semua mitra kerjanya, bersama-sama memainkan peranan penting dalam menerapkan kebijakan Perusahaan di bidang perlindungan lingkungan ini. Untuk itulah maka kita berupaya membekali para karyawan agar mampu melibatkan diri mereka sepenuhnya.
Kami akan:

berusaha sebaik mungkin mencapai kinerja di bidang perlindungan lingkungan dengan memenuhi persyaratan dari The Coca-Cola Company dan Peraturan Perundangan yang berlaku;

senantiasa memasukkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam menyusun Business Plan (Perencanaan Bisnis) untuk memastikan bahwa pengelolaan masalah lingkungan selalu menjadi bagian yang integral dari Operasi Perusahaan;

menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen lingkungan terprogram, serta terus menerus menyempurnakan dan meninjaunya agar senantiasa sejalan dengan operasi perusahaan;

mendorong dan membekali karyawan agar mampu mengenali, memahami dan bertindak pada setiap peluang yang ada untuk mencegah dan memperkecil setiap dampak negatif yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan;

mengembangkan dan menerapkan cara-cara meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya, termasuk energi, bahan kimia, air, kemasan dan bahan baku lainnya;

medapat mungkin mencegah, mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah semua limbah yang ditimbulkan di dalam area kita sendiri, serta menjamin prosedur pembuangan limbah tersebut dengan cara yang aman dan berdampak yang seminimal mungkin; dan

meminta para pemasok dan rekanan bisnis agar memenuhi standar pengelolaan lingkungan yang setara dengan yang kita anut.
PT Coca-Cola Bottling Indonesia.

SEJARAH

Siapakah yang menemukan Coca-Cola? Kapan dan dimana?

Coca-Cola ditemukan pada bulan Mei 1886 oleh Dr. John S. Pemberton di Atlanta, Georgia. Nama “Coca-Cola” sendiri disarankan oleh pegawai pembukuannya, Frank Robinson, yang merancang tulisan Coca-Cola dalam huruf bersambung yang terkenal hingga sekarang. Coca-Cola pertama kali dijual dengan mesin soda fountain di Jacob’s Pharmacy di Atlanta oleh Willis Venable.

Di tahun pertama, penjualan Coca-Cola sekitar 9 gelas perhari dan terus meningkat, sehingga selama setahun total penjualannya mencapai $50. Tetapi karena biaya yang dikeluarkan mencapai $70, Dr. Pemberton sempat merugi.

Kini, konsumsi produk-produk dari The Coca-Cola Company diperkirakan mencapai satu milyar sajian per hari.

KANDUNGAN MINUMAN

Apa isi Coca-Cola ?

Coca-Cola merupakan minuman berkarbonasi yang terdiri dari air yang dimurnikan, gula industri (Double Refined Sugar), sirup penambah rasa, konsentrat dan karbon dioksida.

Bahan-bahan utama yang digunakan dalam setiap minuman ringan yang kami produksi tertera pada tutup botol, kemasan kaleng, atau pada label botol PET. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi perundang-undangan yang berlaku di negara ini. Namun karena formulasi rasa dari produk-produk kami merupakan hak paten kami, maka kami tidak menginformasikan campuran rasa yang digunakan oleh The Coca-Cola Company.

Berapa banyak kandungan air Coca-Cola ?

Hampir 90% kandungan isi Coca-Cola adalah air, sedang pada Diet Coke, jumlah air mencapai 99%.

Apakah ada bahan hewani atau bahan sampingan dalam Coca-Cola ?

Tidak. Coca-Cola tidak berisi sedikitpun bahan hewani maupun bahan sampingan, serta tidak mengandung alkohol dan bahan berbahaya lainnya.

Berapa jumlah gula dan kalori dalam 100ml Coca-Cola ?

Pada tiap 100ml Coca-Cola, terdapat 10,6 gram gula dan 41 kalori. Jumlah tersebut sama dengan yang terkandung dalam jus buah. Diet Coke tidak mengandung gula dan hanya 0,41 kalori sehingga aman bagi penderita diabetes.

Mengapa minuman ringan dikarbonasi ?

Karbonasi menghasilkan efek khusus yaitu ‘desis’ yang menguatkan kesegaran rasa serta ‘kilau’ dan ‘gelembung’ ketika minuman tersebut dituangkan dari wadahnya.

Apakah Coca-Cola mengandung bahan kimia ?

Zat kimia yang ditambahkan pada proses pembuatan makanan disebut bahan tambahan. Pencampuran dilakukan dengan pengawasan yang teliti dan teratur untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi standar kualitas kami dan aturan yang ditetapkan pemerintah.

Manajemen Pemasaran

1.      Pengertian Pasar dan Pemasaran

  • Pasar adalah tempat bertemunya penjual yang memiliki kemampuan menjual barang/jasa dengan pembeli yang memiliki uang untuk membeli untuk melakukan transaksi jual beli.
  • Pengertian Pemasaran
    Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda:
    a.  Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
    b. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial.
    c. Menurut American Marketing Asociation, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

2.      Jenis-jenis pasar

Pada dasarnya pasar dibagi ke dalam beberapa golongan yaitu:

  1. Berdasarkan wujudnya, dibedakan menjadi:
    1. Pasar konkret
    2. Pasar abstrak
  2. Berdasrkan waktu terjadinya, dibedakan menjadi:
    1. Pasar harian
    2. Pasar mingguan
    3. Pasar bulanan
    4. Pasar tahunan
    5. Pasar temporer
  3. Berdasarkan luas jangkauannya, dibedakan menjadi:
    1. Pasar lokal
    2. Pasar nasional
    3. Pasar internasional
  4. Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, dibedakan menjadi:
    1. Pasar output
    2.  Pasar input
  5. Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi:

A. pasar persaingan sempurna

B. pasar persaingan tidak sempurna, adapun pasar ini deibedakan lagi menjadi:

  1. Pasar oligopoli
  2. Pasar monopolistik
  3. Pasar monopsoni
  4. Pasar oligopsoni

3.      Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing

4.      Manajemen Pemasaran

Menurut AMA(American Marketing Association), pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi yang mempunyai tugas untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengatur hubungan dengan pelanggan yang bertujuan untuk memberikan keuntungan organisasi dan para stakholder (Semua pihak yang terkait).

Seperti yang dikatakan di atas bahwa pemasaran adalah salah satu dari fungsi organisasi, yang berarti bahwa pemasaran adalah bagian dari organisasi baik laba maupun nirlaba, karena organisasi laba atau nirlaba pasti ada bagian pemasaran di dalamnya. Dalam fungsi-fungsi organisasi disebutkan bahwa fungsi atau bagian-bagian dari organisasi yaitu SDM, Pemasaran, Operasi atau produksi dan keuangan serta fungsi pendukung lainnya. Kemudian diterangkan juga bahwa tugasnya adalah menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai dari produk. Sedagkan marketing sendiri adalah menyampaikan nilai dari produknya. Kemudian menjaga hubungannya juga dengan para pelanggan, hal ini dikarenakan mencari pelanggan baru jauh lebih sulit dan lebih mahal dari pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Serta yang terakhir adalah memberikan keuntungan yang berkelanjutan bagi organisasi dan para stakeholder, hal ini sudah jelas karena semua organisasi juga membutuhkan penghasilan untuk bisa mempertahankan organisasinya itu sendiri.

5.      Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran meliputi produk, harga, saluran distribusi dan promosi.

–          Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

–          Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

–          Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.

Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

–          Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.

6.      Tujuan Sistem Pemasaran

Adapun tujuan dari sistem pemasaran adalah sebagai berikut:

  1. Memperkenalkan Produk kepada Umum
  2. Melakukan Promosi baik dalam bentuk fisik maupun maya
  3. Mendukung Penjualan hingga terjadinya penjualan
  4. Melakukan pemetaan terhadap pasar (market share, dsb)
  5. Analisa terhadap kompetitor (pesaing usaha)
  6. Membuat Feed back bagi produksi (tentang kekurangan dan kelebihan produk yang dibuat dan dipasarkan)
  7. sebagai acuan / pertimbangan untuk peningkatan produksi pada periode selanjutnya

7.       Pendekatan Dalam Mempelajari Pemasaran

Dalam mempelajari pemasaran, kita harus memahami beberapa pendekatan-pendekatan pemasaran, yaitu:

  1. Pendekatan Serba Fungsi

Dilihat dari kegiatan pokok pemasaran, yaitu: pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar.

2. Pendekatan Serba Lembaga

Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal: produsen, suplier, perantara dagang dan sebagainya.

Pendekatan Serba Barang (Pendekatan Organisasi Industri)

3. Pendekatan Serba Manajemen

Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil.

4. Pendekatan Serba Sistem

Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistempemasaran termasuk pendekatan serba fungsi,manajemen, produk, dan lembaga.

SUMBER:

–          http://gustimirah.blogspot.com/2010/01/pengertian-pemasaran.html

–          http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis-pasar.html

–          http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran

–          http://4key.blogspot.com/2009/12/pengertian-produk-price.html

–          http://organisasi.org/definisi-pengertian-saluran-distribusi-jenis-macam-jalur-distribusi-barang-dan-jasa

–          http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/pemasaran

–          http://e-je.blogspot.com/2009/01/manajemen-pemasaran.html

 

Pahlawan Bagi Generasi Muda

Apakah makna pahlawan bagi generasi muda indonesia?

Pahlawan!

Kalau kita bertanya kepada orang-orang terutama generasi muda, apakah pahlawan itu? jawabannya pasti berbeda-beda, tapi semuanya bisa disimpulkan, bahwa pahlawan adalah orang yang berjasa bagi mereka dan bagi bangsa dan negara indonesia, dan pahlawan haruslah kita hormati dan hargai.

Tapi apakah kita senidri, generasi muda, telah merealisasikan kata-kata “menghormati dan menghargai pahlawan”?

Mungkin sebagian dari kita, generasi muda, sudah merealisasikannya dan mungkin ada juga yang belum sama sekali. Dan yang akan saya bahas di sini adalah yang sama sekali belum pernah merealisasikannya.

Kita mulai dari contoh yang paling dekat dengan kita dulu, yaitu pahlawan bagi hidup kita, pahlawan yang tanpanya, kita tak akan pernah ada di dunia ini, yaitu ibu kita. Sekarang banyak para generasi muda yang sudah sangat tak menghormati ibunya sendiri. Banyak anak-anak yang menganggap ibunya sebagai orang lain. Mereka hanya menganggap ibunya sebagai pengganggu dalam kehidupan mereka, pengganggu yang terus menerus mengatur hidup mereka yang dimana mereka tidak sukai. Dan yang paling parahnya lagi, jika ibu mereka mengatakan sesuatu yang tak mereka sukai, mereka bisa saja menendang, memukul dan apapun yang sungguh tak pantas kita lakukan bagi pahlawan hidup kita. Mudah-mudahan kita tak termasuk di dalamnya, Amien.

Contoh yang kedua, adalah pahlawan negeri kita, Indonesia. Coba kita tanya para remaja-remaja, siapa sajakah pahlawan yang berperan penting dalam peristiwa 10 november?  Mungkin sebagian besar tidak mengetahuinya, adapun yang mengetahuinya, mungkin mereka tahu dari pelajaran sejarah di sekolahnya. Sekarang, sudah banyak remaja yang sudah sangat malas belajar sejarah-sejarah indonesia, tiap ada pelajaran sejarah disekolah, pasti mereka bermalas-malasan, tidur, dengar musik, baca komik, dll. Inikah cerminan bangsa indonesia ke depannya?

Dengan keadaan yang seperti ini, seharusnya para generasi yang lebih tua, yang lebih berpengalaman, mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan ini. INDONESIA MASA DEPAN BERADA DI TANGAN GENERASI MUDA. Kalau generasi muda seperti ini, bagaimana keadaan bangsa kita. Sekarang saja, indonesia bisa dikatakan, kondisi moralnya kurang baik dikarenakan banyak orang yang menyalahgunakan segala yang ia miliki.

Jika dari sekarang, orang-orang tua kita mendidik para generasi muda dengan jiwa nasionalisme, setidaknya dapat mendidik generasi muda untuk terus menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memerdekakan bangsa ini, dan mereka nantinya semakin memerdekakan dan memperbaiki bangsa ini, bukannya malah menghancurkannya.

Serbuan Gula Rafinasi

Petani gula mengalami kerugian akibat adanya gula rafinasi yang beredar di masyarakat. Kerugian mencapai 20% atau sekitar 200.000 ton yang mencapai 1.7 triliun. (http://www.bisnis.com/articles/petani-merugi-akibat-serbuan-gula-rafinasi)

Dengan adanya gula rafinasi yang beredar di masyarakat dengan harga yang terjangkau pasti akan mempengaruhi permintaan akan gula dari para petani tebu, sehingga para petani tebu yang biasanya setiap panen mendapatkan keuntungan yang besar, tapi dengan adanya gula rafinasi ini, maka pendapatan mereka pun akan menurun. Dalam hal ini, sebenarnya siapakah yang harus diprotes? Apakah perusahaan yang memproduksi gula rafinasi ini ataukah pemerintah yang kurang tanggap terhadap peredaran gula rafinasi tersebut?

Menurut saya, dengan keadaan seperti ini, pemerintah sebaiknya segera menangani kasus ini, karena jika dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan maka kerugian yang ditanggung malah akan menjadi semakin besar, dan ujung-ujungnya pemerintah pun akan sulit nantinya.

Bayangkan saja, kerugian mencapai sekitar 1.7 triliun, bukan jumlah sedikit buat penduduk negeri kita sendiri. Apalagi jika tiap tahun kerugian yang harus ditanggung oleh petani tebu terus meningkat. Bukannya dengan pendapatan yang demikian bisa meningkatkan pendapatan nasional negara kita, tapi malah semakin memperburuknya.

Dengan keadaan yang seperti ini, sebaiknya pemerintah betul-betul menanganinya, karena hasilnya juga akan memperbaiki kondisi ekonomi negara kita.